01/04/14

REVIEW JMOVIE : I Have to Buy New Shoes (新しい靴を買わなくちゃ)

Watch I Have To Buy New Shoes (Movie) online 

Judul : I Have to Buy New Shoes (Atarashii kutsu wo kawanakucha)
Genres : Komedi, Drama, Romance
Released : 2012
Cast : Nakayama Miho, Osamu Mukai, Mirei Kiritani, Ayano Gou


Drama ini bersetting di Paris, Prancis. Kota yang terkenal sebagai kota romantis. Udah banyak banget film romantis yang setting nya di kota ini. Sebut aja film Indonesia yang berjudul Eiffel I'm in love. Tapi dibanding film-film lainnnya yang penuh gelora cinta membara.. halah.. film ini cukup manis, simple, dan pas. Gak berlebihan. Ibarat kue, film ini mirip Strawbeery shortcake. Cantik, manis, asem, tapi rasanya gak begitu kuat. Nonton film ini dijamin bibir gampang mengembang, pipi jadi bersemu merah, dan jantung sering deg-deg serrr.. (Ini komennya yang berlebihan :P)


Sen Yagami (Osamu Mukai) seorang fotografer, mau gak mau harus nemenin adiknya, Suzume (Mirei Kiritani) yang ngebet banget ke Paris. Sebenernya sih alasan Suzume pingin banget ke Paris karena mau nemuin pacarnya, Kango (Ayano Gou) yang seorang pelukis. Sesampainya di Paris, karena gak mau diganggu sang kakak, akhirnya Suzume ninggalin Sen seorang diri. Padahal Sen sama sekali buta Paris dan gak bisa sama sekali bahasa Prancis. Belum lagi semua catetan mengenai hotel ada pada Suzume. Sen hanya disisahkan pakaian dan kameranya.


Dalam kepanikan Sen tanpa sengaja bertabrakan dengan Aoi Teshigahara (Nakayama Miho). Semua isi tas Sen berhamburan. Sialnya hak sepatu Aoi patah karena terpeleset passport milik Sen. Passport Sen pun akhirnya robek. Saat itu karena Aoi sedang terburu-buru, dia hanya meninggalkan nomor telponnya pada Sen. Aoi meminta Sen agar mengabari nasib passportnya. Aoi berjanji akan bertanggung jawab jika passport Sen tidak bisa diperbaiki.

Untunglah Passport Sen bisa diperbaiki, meskipun tidak langsung jadi. Sesuai janjinya, setelah mengurus passport Sen menghubungi Aoi untuk memberitahukan kalau passportnya tidak apa-apa. Merasa hanya dengan Aoi lah Sen bisa berkomunikasi, Sen meminta bantuan Aoi memberi tahu alamat yang dituju. Sebenarnya dia tidak ingin merepotkan, tapi apa boleh buat.

Karena pekerjaannya sebagai penulis sudah selesai, Aoi dengan suka rela menyediakan waktunya untuk memandu Sen menemukan hotelnya melalui telpon genggam. Selagi memandu, Aoi dan Sen juga sesekali berbincang mengenai Paris. dan di situlah awal mula mereka saling dekat. 

Usia Aoi jauh lebih tua dibanding Sen. Hampir 20th. Yaaahhh tapi kadang cinta gak mengenal usia kan ya... Selama di Paris, Sen selalu menghabiskan waktunya bersama Aoi. Dari mulai minum bersama. Ikut Aoi saat bekerja. Sampai menginap di rumah Aoi karena Sen tidak bisa menghapal jalan menuju hotelnya. Aoi pun mulai terbiasa dengan kehadiran Sen. Bahkan dengan sengaja Aoi tidak memberitahukan Sen alamat hotelnya karena dia tidak ingin Sen pergi. 


Sen membuat hari-hari Aoi yang sepi menjadi lebih berwarna. Sudah sekian tahun Sen tinggal seornag diri di Paris. Ada seseorang di rumahnya tentu membuat Aoi sangat senang. Di dekat Sen, kadang Aoi berubah menjadi kekanakan. Sen sendiri merasa di usia Aoi saat itu, Aoi masih terlihat "Kawaii" (imut)

Awalnya saling kagum lama-lama saling jatuh cinta. Malam sebelum Sen kembali ke Jepang, mereka memutuskan untuk minum bersama. Ketika mabuk itulah, akhirnya mereka menceritakan diri mereka masing-masing yang sebenarnya. Siapa mereka? Masa lalu mereka dan kehidupan yang sedang mereka jalani. Bagi Aoi, sudah lama sekali dia tidak berbagi keluh kesah pada orang lain. Menceritakan segalanya pada Sen, membuat Aoi sangat lega.

Naaahh,, ini adegan yang paling saya suka dimana Sen yang sedang mabuk tapi masih tetap sadar bergeletak di lantai hanya dengan beralasan selimut tipis. Lalu Aoi pun ikut tiduran di sebelahnya sambil menjaga jarak. Setelah mendengarkan Aoi bercerita, Sen yang tahu betapa beratnya kehidupan Aoi, menarik tubuh Aoi ke dalam dekapannya dan memberikan kehangatan pada Aoi yang berulang kali mengusap-usap telapak tangannya. Di adegan ini, Sen yang jauh lebih muda terlihat jauh lebih dewasa. Arrrgghhh jadi pingin punya pacar kayak Sen *PLAK

Berharap ceritanya Happy ending? No1 no! no! Sen tetap kembali ke Jepang dan Aoi kembali menjalani hidupnya sebagai penulis di Paris. Selain usia, cinta juga gak mengenal jarak. Meskipun mereka tidak lagi bertemu, Aoi akan selalu mengingat Sen. Begitu juga Sen. Sesampainya di Jepang, Sen langsung mengirimkan sepatu baru untuk menggantikan sepatu Aoi yang patah saat bertemu dengannya pertama kali. Dan entah kapan lagi mereka akan ketemu lagi. :'( [sds]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...